Posko bencana kebakaran Kelurahan Klandasan Ilir di Ruko Gedung Kembar milik Sdr Andri Wijamin belakang BCA Jl.Gajah mada Balikpapan minggu malam kemarin tanggal 21 September 2008 ditutup dan dialihkan ke Kantor Kelurahan Klandasan Ilir Jln. Gajahmada Rt.27 No.01. Keputusan ini diambil Lurah Klandasan Ilir setelah diadakan Rapat bersama LPM, Ketua Posko dan Ketua Rt pada minggu pagi untuk mengevaluasi seluruh kegiatan Tanggap darurat dan penyelamatan korban kebakaran RT.09 dan Rt.010 di Posko Bencana. Dengan pertimbangan Seluruh Korban Bencana telah meninggalkan Posko Penampungan. 18 KK yang ada dipenampungan telah meninggalkan Posko, mereka ada yang di jemput dan tinggal di rumah keluarga dan tetangganya sekitar Kelurahan Klandasan Ilir. Bagitu juga Bantuan Masyarakat Balikpapan s/d dengan Tanggal 20 September 2008 baik berupa barang-2 Natura, pakaian bekas dan sumbangan Dana telah dibagikan seluruh. Pembagian berlangsung 2 Tahap. Tahap pertama pada Hari Kamis Tanggal 18 September 2008 dan Tahap kedua pada hari Sabtu Tanggal 20 September 2008. Bantuan dan sumbangan Warga Masyrakat Balikpapan berupa dana seluruhnya berjumlah Rp 27.128.000,- serta bantuan Zakat dari BAZ Kota Balikpapan sebesar Rp.20.500.000,- sehingga jumlah seluruhnya Rp.47.628.000,- Pambagian dana tersebut kepada masing-masing KK korban kebakaran dalam dua tahap mendapat sebesar Rp 1.040.000 dan sisanya akan dibagikan lagi lagi kemudian. Menurut Lurah asfiansyah bantuan dari masyarakat Balikpapan yang telah dibagikan tersebut mudah-mudahan dapat dimamfaatkan Korban Kebakaran untuk sementara memulai hidup baru dan mungkin cukup untuk menyewa rumah selama dua atau tiga bulan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap KK telah mendapatkan bahan-2 makanan dan natura sumbangan dari Masyarakat Balikpapan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama kurang lebih. 4 s/d 5 bulan. Dan Bagi Masyarakat Balikpapan yang ingin menyalurkan bantuannya kepada Korban Kebakaran dapat disalurkan melalui Kantor Kelurahan Klandasan Ilir Jln.Gajahmada Rt.27 No.01 Balikpapan. Kebutuhan yang diperlukan korban kebakaran saat ini adalah peralatan dapur seperti Kompor, Panci, wajan, piring, gelas dll. Untuk Bantuan Santunan Korban kebakaran dari Pemerintah Kota Balikpapan kepada Korban Kebakaran sebagaimana Korban kebakaran yang terjadi sebelumnnya sudah diusulkan permohonannya oleh Lurah Klandasan Ilir. Lurah Klandasan Ilir, Asfiansyah atas nama Pemerintah Kota Balikpapan Mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan sumbangan yang diberikan Warga Masyrakat Kota Balikpapan untuk Korban Kebakaran.
Senin, September 22, 2008
POSKO BENCANA KEBAKARAN DITUTUP MINGGU KEMARIN
Posko bencana kebakaran Kelurahan Klandasan Ilir di Ruko Gedung Kembar milik Sdr Andri Wijamin belakang BCA Jl.Gajah mada Balikpapan minggu malam kemarin tanggal 21 September 2008 ditutup dan dialihkan ke Kantor Kelurahan Klandasan Ilir Jln. Gajahmada Rt.27 No.01. Keputusan ini diambil Lurah Klandasan Ilir setelah diadakan Rapat bersama LPM, Ketua Posko dan Ketua Rt pada minggu pagi untuk mengevaluasi seluruh kegiatan Tanggap darurat dan penyelamatan korban kebakaran RT.09 dan Rt.010 di Posko Bencana. Dengan pertimbangan Seluruh Korban Bencana telah meninggalkan Posko Penampungan. 18 KK yang ada dipenampungan telah meninggalkan Posko, mereka ada yang di jemput dan tinggal di rumah keluarga dan tetangganya sekitar Kelurahan Klandasan Ilir. Bagitu juga Bantuan Masyarakat Balikpapan s/d dengan Tanggal 20 September 2008 baik berupa barang-2 Natura, pakaian bekas dan sumbangan Dana telah dibagikan seluruh. Pembagian berlangsung 2 Tahap. Tahap pertama pada Hari Kamis Tanggal 18 September 2008 dan Tahap kedua pada hari Sabtu Tanggal 20 September 2008. Bantuan dan sumbangan Warga Masyrakat Balikpapan berupa dana seluruhnya berjumlah Rp 27.128.000,- serta bantuan Zakat dari BAZ Kota Balikpapan sebesar Rp.20.500.000,- sehingga jumlah seluruhnya Rp.47.628.000,- Pambagian dana tersebut kepada masing-masing KK korban kebakaran dalam dua tahap mendapat sebesar Rp 1.040.000 dan sisanya akan dibagikan lagi lagi kemudian. Menurut Lurah asfiansyah bantuan dari masyarakat Balikpapan yang telah dibagikan tersebut mudah-mudahan dapat dimamfaatkan Korban Kebakaran untuk sementara memulai hidup baru dan mungkin cukup untuk menyewa rumah selama dua atau tiga bulan. Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap KK telah mendapatkan bahan-2 makanan dan natura sumbangan dari Masyarakat Balikpapan yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya selama kurang lebih. 4 s/d 5 bulan. Dan Bagi Masyarakat Balikpapan yang ingin menyalurkan bantuannya kepada Korban Kebakaran dapat disalurkan melalui Kantor Kelurahan Klandasan Ilir Jln.Gajahmada Rt.27 No.01 Balikpapan. Kebutuhan yang diperlukan korban kebakaran saat ini adalah peralatan dapur seperti Kompor, Panci, wajan, piring, gelas dll. Untuk Bantuan Santunan Korban kebakaran dari Pemerintah Kota Balikpapan kepada Korban Kebakaran sebagaimana Korban kebakaran yang terjadi sebelumnnya sudah diusulkan permohonannya oleh Lurah Klandasan Ilir. Lurah Klandasan Ilir, Asfiansyah atas nama Pemerintah Kota Balikpapan Mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan sumbangan yang diberikan Warga Masyrakat Kota Balikpapan untuk Korban Kebakaran.Diposting oleh Dispenda di 5:23:00 AM
Label: KASI-KESOS
Selasa, September 16, 2008
DUKA KORBAN KEBAKARAN MENYAMBUT LEBARAN
Sampai berakhirnya Posko Bencana Tumini belum memberitahu Suaminya, ini ia lakukan agar kesehatan suaminya tidak terganggu. Kini ia hanya dapat berdoa dan mengharap kedermawanan dari warga lainnya. Kini Tdk ada kecerahan diwajahnya hanya duka yang terpatri diwajah Keluarga Tumini untuk menyambut Lebaran. Lain Tumini lain pula yang dialami shanti walaupun keadannya sama yaitu hanya menyisakan pakaian dibadan. Gadis ayu ini tinggal dirumah kos-kosan milik Sulthon. Pada saat Kebakaran terjadi ia sedang asik melaksanakan tugasnya sebagai pramusaji di sentra jajan Fasifica di Balikpapan Plaza. Ia mengetahui kebakaran dari temannya yang menelpon pada jam 15.45. iapun mohon ijin untuk pulang namun semua terlambat seluruh barang-barangnya dirumah kos termasuk ijasah sd, smp dan sma nya musnah dimakan api. Untung di Balikpapan ia mempunyai sanak keluarga yang datang menjemputnya. Shanti yang bawaannya biasanya lincah kini menjadi pendiam.
Diposting oleh Dispenda di 6:35:00 PM
Senin, September 15, 2008
BENCANA KEBAKARAN KEMBALI MENGHANGUSKAN 17 RUMAH DI KLANDASAN ILIR.
Posko Bencana digedung belakang BCA diketuai oleh Budi Rahmani pada jam 17.00 menerima bantuan dari assosiasi Pengusaha Walet yang diwakili oleh Andri wijamin berupa 4 gulung karpet terpal dan selimut serta 10 dos air mineral, dan bantuan LP3I berupa makanan ta'jil sebanyak 100 Kotak. berdasarkan pantauan timweb tadi malam hanya ada sekitar 8 KK yang ditampung di Gedung belakan BCA dan 1 KK yang ditampung di halaman Taipekong. Beberapa KK korban terlihat dijemput oleh keluarganya.
Diposting oleh Dispenda di 7:22:00 PM
Minggu, September 14, 2008
Minggu, September 07, 2008
PAPAN HIMBAUAN SIAGA BANJIR DAN LONGSOR DIPASANG DI TIGA RT
Inisiatif Pihak Kelurahan Klandasan Ilir memasang Papan Himbauan Siaga Banjir dan Longsor mendapat acungan jempol dari warganya. Papan Himbauan tersebut berukuran 110 cm x 60 cm yang berbunyi : " DIHIMBAU KEPADA WARGA MASYARAKAT UNTUK WASPADA & SIAGA SAAT HUJAN TURUN, APABILA TERJADI BANJIR & LONGSOR SEGERA EVAKUASI DIRI & KELUARGA KETEMPAT YANG AMAN " dapat terlihat dan terbaca di tiga titik rawan banjir yaitu di RT. 01, Rt.11, RT.55. Papan mudah ditemukan karena berada disisi Akses jalan Warga, dan selalu dapat terbaca oleh Warga. Menurut Lurah Klandasan Ilir, Asfiansyah ketika ditemui Admin di ruang kerjanya mengatakan bahwa pihaknya sengaja memasang papan himbaun tersebut untuk terbaca dan di ingat oleh warganya yang berada di tiga titik Rawan Banjir dan Longsor, Yaitu RT.01, RT.55 dan Rt.11 yang beberapa kali mengalami musibah banjir dengan kedalaman antara 1 m s/d 2,5. bahkan beberapa waktu lalu ada satu keluarga yang panik dan terjebak didalam rumah yang banjirnya pada kedalaman 2,5 meter lebih, namun dapat diselamatkan oleh petugas dari Kesbang Linmas Kota Balikpapan. Dengan adanya Papan Himbauan yang dibuat dengan sederhana ini menurut Asfiansyah, bila terjadi musibah banjir maka Warga Masyrakat tidak perlu panik, tetapi dapat menyelamatkan keluarganya ke tempat yang aman. Menurutnya Bapedalda Kota Balikpapan juga pernah menghubunginya untuk membuatkan Papan-papan himbauan seperti ini namun sampai saat ini belum terealisasi.Diposting oleh Dispenda di 4:31:00 AM
AS-SU'ADA MASJID TERTUA DI KLANDASAN ILIR
Masjid as'suada adalah salah satu masjid tertua yang ada dikota Balikpapan serta masjid yang pertama berdiri di Kelurahan Klandasan Ilir. Masjid tersebut mulanya adalah sebuah musholla atau langgar yang dibangun pada Tahun 1962 yang diberi nama Langgar Nurul Fajar Berdasarkan keterangan salah satu tokoh Masyarakat di Kelurahan Klandasan Ilir yang menjadi saksi dan ikut terlibat dalam membangun Langgar tersebut yaitu , Firdaus yang pada saat itu masih anak-anak dan ikut menyaksikan pembangunan Langgar ter
Diposting oleh Dispenda di 4:29:00 AM
Kamis, September 04, 2008
Rabu, September 03, 2008
PANHUT KEMERDEKAAN RI KE 63 KELURAHAN KLANDASAN ILIR KECEWA
Semaraknya kegiatan perayaan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 63 di Kelurahan Klandasan Ilir ternyata meninggalkan sedikit kekecewaan Panitia HUT RI Kelurahan klandasan Ilir, pasalnya ternyata ada beberapa Perusahaan yang tidak peduli dan tidak memberikan dukungan kepada kegiatan Peringatan Hari Nasional tersebut. Menurut Ketua Panhut Kemerdekaan RI Ke 63 Kelurahan Klandasan Ilir, Budi Rachmani, Kegiatan tersebut dikemas dan diarahkan kepada kegiatan sosial dan kemasyarakatan seperti , Gelaran Tabliq Akbar, Menyatuni Anak Yatim Piatu, dan Jalan santai warga masyrakat dengan bermacam-macam doorprize untuk Masyrakat dari Barang-barang elektronik sampai 100 paket sembako, 100 bungkus beras @ 5 kg yang semuanya itu dari Masyarakat termasuk pengusaha yang ada diklandasan ilir untuk masyarakat Klandasan Ilir, tetapi dari proposal yang disampaikan Panitia ternyata ada beberapa pengusaha disekitar Kelurahan Klandasan Ilir yang tidak berpartisipasi untuk mendukung peringatan HUT RI ke 63 tersebut, seperti contohnya ada sekitar 5 orang pengusaha walet yang tidak tergabung dalam Assosiasi Pengusaha Walet (APW) tidak memberikan bantuan padahal pada saat mereka mengurus Permohonan IMB ada kesepakatan dengan masyarakat dan Pihak Kelurahan untuk memberikan bantuan comdev bagi kepentingan sosial kemasyarakatan, namun ternyata sekarang mereka mengingkarinya.Selain Pengusaha Walet non APW beberapa Bank dan Perusahaan besar di Kelurahan Klandasan Ilir yang diberikan Proposal kegiatan HUT RI Ke 63 juga tidak berpartisipasi. Seperti Bank Danamon, Bank Ekonomi, BII, Bank Mandiri, BNI 46, Hotel Buana Lestari, CV. Sinar Utama, KFC Pasar Baru, Lea Store, Nokia Indonesia, PT.Wahana LB, PT HEM, PT.Modern Internasional, PT Raya Satria Gaya, PT SBU, PT.Serba Mulia Abadi (Daihastu), PT Shinta, PT.Shinta, Rest.Sanghai, Toko Bazar dan Toko Jakarta. Lurah Klandasan Ilir, Asfiansyah ketika dihubungi Timweb mengatakan bahwa yang diharapkan Panhut tersebut adanya Partisipasi seluruh potensi yang ada di Kelurahan Klandasan Ilir. Panitia tidak melihat dari besar kecilnya bantuan melainkan adanya partisipasi Pengusaha untuk mendukung kegiatan tersebut. Partisipasi tersebut sebagai wujud bentuk kebersamaan seluruh warga Masyrakat dalam mensukseskan HUT RI Ke 63 Tahun ini. menurut Asfiansyah seperti beberapa Pengusaha Walet yang disebutkan Panitia bisa saja nantinya Kelurahan meninjau ulang pernyataan mereka pada saat mereka mengurus perpanjangan atau mengajukan Izin Usaha.
Diposting oleh Dispenda di 12:37:00 PM
Selasa, September 02, 2008
MEMETIK PELAJARAN DARI KELURAHAN PONDOK RANGGON JAKARTA TIMUR
Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari hasil Study Lapangan Diklat Kepamongan bagi Camat dan Lurah di Kelurahan Pondok Ranggon Kecamatan Cipayung Berikut ini adalah hasil yang dapat dipetik dari pertemuan Lurah Klandasan Ilir Balikpapan, Asfiansyah dengan Lurah Pondok Rangon, Ali Murthado,
Kelurahan Pondok Ranggon merupakan Kelurahan terbaik Tingkat Nasional dan menjadi Juara I Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional pada Tahun 2007, serta dan mendapat Piala Adi Karya Abdi Praja dari Presiden RI, Susilo Bambang.
Menurut Lurah Pondok Ranggon kunci keberhasilan ini tidak lain adanya kepercayaan yang amat besar dari berbagai elemen masyarakatnya. Menurutnya sebelum ia menjabat Lurah Pondok Ranggon Tahun 2004 Masyarakat pondok ranggon saat itu mengalami krisis kepercayaan kepada Kelurahan Pondok Rangon. Untuk mengembalikan kepercayaan Masyrakat terhadap Pemerintah khususnya Kelurahan Pondok Rangon, maka pada saat ia menjabat Lurah Pondok Ranggon hal yang harus dibenahinya adalah mengembalikan kepercayaan Masyrakatnya, Kurang Lebih 6 bulan Sang Lurah blusukan berada ditengah-tengah masyarakat, mengadakan pendekatan untuk merangkul tokoh-tokoh Masyarakat pondok Ranggon, Baginya sangat mustahil Program Kelurahan akan berjalan dengan baik ditengah-tengah masyarakat bila Masyarakat kehilangan kepercayaan. Tugas-tugas pelayanan di Kelurahan selama kurang lebih 6 Bulan ditangani oleh Wakil Lurah, Al-hasil upaya Lurah Ali Murtadho tidak sia-sia. Kepercayaan dari warga masyarakatnya dapat dirasakan sangat besar dan sangat mendukung program-program Pemerintah.
Salah satu contoh keberhasilan kelurahan Pondok Ranggon dalam meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dengan cara memanfaatkan dana bantuan pemerintah maupun dana swadaya masyarakat secara baik dan benar. Oleh karena itu, berbagai usaha kecil dan menengah warga dapat berjalan optimal.
Setiap tahun Pemprov DKI memberikan dana sebesar Rp1 miliar kepada seluruh kelurahan untuk pemberdayaan masyarakat melalui dana Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) dan ini berhasil dikelola dengan baik oleh kelurahan dan masyrakat Pondok Ranggon.
Namun yang terpenting adalah di luar dana tersebut, Kelurahan Pondok Ranggon juga mampu menghimpun dan memanfaatkan dana swadaya masyarakat untuk kepentingan peningkatan perekonomian masyarakat.
Keberhasilan Kelurahan Pondok Ranggon daam lomba tersebut, menurut Ali Murthado, tidak terlepas dari tingginya swadaya dan peran serta masyarakat dalam berbagai program pembangunan. Ini dapat dilihat dari besarnya dana swadaya masyarakat yang terkumpul pada tahun 2006 yaitu mencapai Rp 5,2 miliar, padahal pada tahun 2005 baru Rp 1,8 miliar. ?Untuk tahun 2007 ini ditargetkan dana swadaya masyarakat yang terkumpul mencapai Rp9 miliar, dimana dana tersebut untuk membiayai berbagai program pembangunan di Kelurahan Pondok Ranggon,? papar Murthado.
Kelurahan Pondok Ranggon menurut Murtadho juga berhasil menjadi wilayah bebas penyakit demam berdarah dengue (DBD) dengan status hijau. ?Ini berkat partisipasi aktif warga melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN),? ungkapnya. Berkaitan dengan pemberantasan penyakit flu burung, partisipasi masyarakat juga sangat tinggi untuk melakukan sertifikasi terhadap unggas mereka yang mencapai 349 sertifikat atau 100 persen. Sedangkan unggas yang diserahkan warga untuk dimusnahkan mencapai 1.395 ekor atau 100 persen. ?Warga dengan kesadaran sendiri menyerahkan unggas peliharaannya kepada petugas untuk dimusnahkan,? katanya.
Menyangkut bidang perekonomian, menurut Murthado, Kelurahan Pondok Ranggon juga memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan khususnya di bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM), seperti industri tahu, pemerahan susu, pembuatan mie dan bakso, pembuatan korek kuping, industri bordir baju, dan komposting.
Potensi yang ada ini diharapkan dapat terus berkembang, sehingga akan semakin membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Diposting oleh Dispenda di 3:41:00 AM










