Sebanyak 10 rumah Jalan Mayjen Sutoyo RT 37, Kelurahan Klandasan Ilir Balikpapan, Jumat siang, hangus dilalap si jago merah.
Menurut M. Akbar, salah seorang warga RT 37, mengatakan api mulai terlihat sekita pukul 13.00 Wita, saat beberapa warga baru selesai menunaikan ibadah salat Jumat.
"Tapi petugas pemadam kebakaran datangnya lama sekitar 45 menit ketika api sudah membesar, sehingga api sempat melalap beberapa rumah lainnya," ujarnya.
Bahkan pompa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berada di dekat lokasi kebakaran agak macet saat hendak digunakan untuk memadamkan api dan baru dapat dikuasai setelah delapan unit mobil armada dari dinas pemadam kebakaran pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan dikerahkan.
"Api pertama kali terlihat di rumah kontrakan yang ditempati oleh Mikhael di RT 37 nomor 22, namun tidak tahu penyebabnya," kata Akbar.
Beberapa warga mengatakan saat terjadi peristiwa kebakaran, rumah tersebut tidak ada penghuninya.
Saat terjadi kebakaran, cuaca di Balikpapan panas dan angin yang bertiup cukup kencang, sehingga menyebabkan api cepat membesar kobarannya.
Banyaknya kerumunan warga yang menonton peristiwa kebakaran tersebut mengakibatkan kesulitan, petugas untuk memadamkan api.
Hal tersebut lantaran, beberapa bagian di lokasi kebakaran jalan masuk agak kecil dan menanjak sehingga menyebabkan kesulitan mobil pemadam untuk mendekati lokasi kebakaran.
Bahkan, adapula warga yang berkelahi karena berebutan untuk meminta petugas memadamkan api dahulu di rumahnya.
Berkat kerjasama kepolisian serta TNI, untuk menenangkan warga yang berkelahi, sehingga suasana kembali normal.
Hingga saat ini Polresta Balikpapan, masih meminta keterangan beberapa saksi dari warga setempat, yakni Syarif Rahmad (18), Eko Nur Mulianto (31) dan Christian Rahtika (28).
Kepolisian masih terus melakukan penyidikan penyebab terjadinya kebakaran dan lokasi masih diberi garis polisi.
Ada 20 kepala keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal, karena kejadian tersebut yakni Ayau, Keluarga Alm.Hermansyah, Nen Aji Hai, keluarga almKarel baginda, Yeni, Budi, Mada, Ujang, Ahmad, Taher, Muchtar, Syarifudin Lubis, Sabarudin, Mikael, M. Nur, Siswandi, Amries dan Mulyoto.
Menurut M. Akbar, salah seorang warga RT 37, mengatakan api mulai terlihat sekita pukul 13.00 Wita, saat beberapa warga baru selesai menunaikan ibadah salat Jumat.
"Tapi petugas pemadam kebakaran datangnya lama sekitar 45 menit ketika api sudah membesar, sehingga api sempat melalap beberapa rumah lainnya," ujarnya.
Bahkan pompa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang berada di dekat lokasi kebakaran agak macet saat hendak digunakan untuk memadamkan api dan baru dapat dikuasai setelah delapan unit mobil armada dari dinas pemadam kebakaran pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan dikerahkan.
"Api pertama kali terlihat di rumah kontrakan yang ditempati oleh Mikhael di RT 37 nomor 22, namun tidak tahu penyebabnya," kata Akbar.
Beberapa warga mengatakan saat terjadi peristiwa kebakaran, rumah tersebut tidak ada penghuninya.
Saat terjadi kebakaran, cuaca di Balikpapan panas dan angin yang bertiup cukup kencang, sehingga menyebabkan api cepat membesar kobarannya.
Banyaknya kerumunan warga yang menonton peristiwa kebakaran tersebut mengakibatkan kesulitan, petugas untuk memadamkan api.
Hal tersebut lantaran, beberapa bagian di lokasi kebakaran jalan masuk agak kecil dan menanjak sehingga menyebabkan kesulitan mobil pemadam untuk mendekati lokasi kebakaran.
Bahkan, adapula warga yang berkelahi karena berebutan untuk meminta petugas memadamkan api dahulu di rumahnya.
Berkat kerjasama kepolisian serta TNI, untuk menenangkan warga yang berkelahi, sehingga suasana kembali normal.
Hingga saat ini Polresta Balikpapan, masih meminta keterangan beberapa saksi dari warga setempat, yakni Syarif Rahmad (18), Eko Nur Mulianto (31) dan Christian Rahtika (28).
Kepolisian masih terus melakukan penyidikan penyebab terjadinya kebakaran dan lokasi masih diberi garis polisi.
Ada 20 kepala keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal, karena kejadian tersebut yakni Ayau, Keluarga Alm.Hermansyah, Nen Aji Hai, keluarga almKarel baginda, Yeni, Budi, Mada, Ujang, Ahmad, Taher, Muchtar, Syarifudin Lubis, Sabarudin, Mikael, M. Nur, Siswandi, Amries dan Mulyoto.