Kegiatan pembangunan Drainase di Jalan Bukit Niaga 2 Rt.14 dan Rt 16 serta di Jalan gajahmada Rt.26 dan Rt.27 Pasarbaru Kelurahan Klandasan ilir, menuai kritikan dari warga Masyarakat. hal tersebut karena kwalitas drainase yang dibuat sangat buruk dan tidak sesuai dengan harapan dari warga Masyarakat. " masa mas dinding parit yang baru dibuat di Rt.16 ini beberapa waktu lalu banyak yang runtuh ketika hujan, pekerjanya ngak beres mas, karena ngak ada pengawasnya masa campuran semen banyak pasirnya kata Zulkipli seorang warga Rt.16 Klandasan Ilir. Hal seperti ini terjadi juga di Rt.26 dan 27 pembangunan Drainase yang menelan biaya Rp.363.643.000,- yang dilaksanakan oleh Cv.Rohima Jaya juga menuai kritik warga masyarakat, Menurut Ketua LPM Klandasan Ilir Rudi Sulistyono, warga Rt.26 dan RT.27 sangat kecewa melihat kwalitas parit yang dibangun, padahal tadinya Warga berharap parit yang dibangun akan lebih baik dari parit sebelumnya. lebih lanjut Rudi menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu beberapa tokoh Masyarakat mendatangi kantor Kelurahan Klandasan Ilir untuk minta difasilitasi bertemu dengan kontraktor pelaksana dan pengawas dari DPU, dengan difasilitasi oleh Lurah Klandasan Ilir dan LPM pertemuan menghasilkan kesepakatan antara lain komitmen kontraktor pelaksana untuk memperbaiki kualitas hasil pekerjaan.
namun menurut Rudi karena pekerjan kontraktor tsb kurang diawasi masih saja terjadi hasil pekerjaan yang kurang baik.
Lurah Klandasan Ilir, Asfiansyah setelah dimintai konfirmasinya membenarkan hal tersebut. menurutnya Lumrah kalau warganya kecewa dan marah serta wajar kalau warganya turut mengawasi pelaksanaan proyek tersebut, karena warga merasa memiliki dan telah lama menunggu perbaikan parit tersebut yang memamg awalnya kegiatan tersebut merupakan aspirasi dan usulan dari rapat warga yang dibawa ke Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan sampai ketingkat Kota 2 tahun yang lalu sebagai solusi mengatasi banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut. Menurutnya Hal tersebut telah dilaporkan secara lisan kepada Kepala DPU Kota Balikpapan dan juga terus berkoordinasi dengan PPTK Proyek tersebut di DPU Kota Balikpapan. Ia berharap ada perhatian yang serius dari PPTK dan Konsultan Pengawas agar kotraktor pelaksana dapat memperbaiki kualitas pekerjaannya.
Lurah Klandasan Ilir, Asfiansyah setelah dimintai konfirmasinya membenarkan hal tersebut. menurutnya Lumrah kalau warganya kecewa dan marah serta wajar kalau warganya turut mengawasi pelaksanaan proyek tersebut, karena warga merasa memiliki dan telah lama menunggu perbaikan parit tersebut yang memamg awalnya kegiatan tersebut merupakan aspirasi dan usulan dari rapat warga yang dibawa ke Musrenbang Kelurahan dan Kecamatan sampai ketingkat Kota 2 tahun yang lalu sebagai solusi mengatasi banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut. Menurutnya Hal tersebut telah dilaporkan secara lisan kepada Kepala DPU Kota Balikpapan dan juga terus berkoordinasi dengan PPTK Proyek tersebut di DPU Kota Balikpapan. Ia berharap ada perhatian yang serius dari PPTK dan Konsultan Pengawas agar kotraktor pelaksana dapat memperbaiki kualitas pekerjaannya.