Dalam kurun waktu seminggu terakhir ini, sedikitnya sudah ditemukan dua mayat warga Balikpapan Selatan. Bila pada Senin (24/8) lalu seorang sopir taksi bernama Ahmad Basir (51) ditemukan sudah tidak bernyawa lagi di kantor taksi Globalindo di Jalan Abdi Praja RT 105, karena diduga sakit. Nah, Jumat (28/8) kemarin giliran warga Jalan Blora RT 25 Kelurahan Klandaan Ilir Balikpapan Selatan, dihebohkan dengan ditemukannya seorang lelaki sudah menjadi bangkai di dalam rumahnya.Jasad tersebut diyakini seorang kakek bernama H Hamid (62). Kondisi korban saat ditemukan sudah mengenaskan. Ribuan belatung menyelimuti sebagian tubuh kakek yang akrab disapa H Hamid itu.
Di dalam rumah atau gubuk yang terbuat dari kayu dengan berukuran sekira 6 X 4 meter itu, H Hamid, menghabiskan hidup sebatang kara. Bahkan hingga akhir hayatnya, Hamid meninggal di gubuknya sendiri.
Ditemukannya salah seorang warga Jalan Blora RT 25 Kelurahan Klandaan Ilir Balikpapan Selatan ini, membuat warga terkejut. Bau kurang sedap cukup menyengat tercium dalam beberapa hari ini, namun warga tak mengetahui pasti bau apa itu.
Bahkan, semula tidak ada warga yang curiga, bahwa kalau bau yang berasal dari rumah Hamid, adalah merupakan pertanda, bahwa pemilik rumah telah meninggal dunia. Namun karena aroma yang tidak sedap yang keluar dari gubuk Hamid selama kurang lebih 2 hari terakhir, warga mulai curiga dan berinisiatif mendatangi rumah Hamid dengan memanggilnya.
“Tahunya ya sudah dua hari ini ada bau bangkai, kami sih mengira bangkai tikus atau kucing. Begitu tahu itu berasal dari rumah haji Hamid, kamipun panggil-panggil dia, tapi kok ga ada nyahut. Baru jam dua siang tadi kamipun mendobrak pintunya, “ urai salah satu warga yang mengaku ikut mendobrak pintu gubuk Hamid.
Pria berketurunan India-Bugis itu, yang kini hidup sendirian, setelah pada tahun 80-an istrinya meninggal, sementara ketigaa anaknya berada di Banjarmasin.
Setelah diketahui, bahwa Hamid telah meninggal dunia, seorang warga kemudian melaporkan penemuan mayat itu kepada polisi. Hanya saja, karena pihak keluarga sudah mengetahui semuanya, dan tidak keberatan dengan kejadian ini, maka kasus ini dikembalikan kepada pihak keluarga. Selanjtnya jenazah dibawa ke RSKD untuk mendapatkan perlakuan yang lebih baik sebelum dimakamka
