Jumat, November 21, 2008

SOFT OPENING GEDUNG "BTC" DI IKAT PITA RAKSASA

The Plaza Balikpapan menuju Kawasan Niaga Terpadu


SETELAH menunggu 16 bulan, terhitung sejak dilakukan ground breaking (pemancangan tiang pertama) 7 Juli 2007 lalu, Trade Center Balikpapan (BTC) di kawasan bisnis Balikpapan, Jl Jenderal Sudirman, akhirnya beroperasi. Acara seremonial soft opening dilakukan, Kamis (20/11) kemarin.

Soft opening dihadiri ratusan undangan yang terdiri dari pejabat pemerintahan, pelaku bisnis, pemilik kios, dan masyarakat umum. Sementara dari manajemen PT Pandega Citraniaga (PCN), pengembang yang membangun BTC, tampak dua direktur yakni Ongky P Soemarno dan Massa Manik, VP Commercial & Operation Ir Ronny LDHA, Property Manager BTC Sunny Kusuma.

Setelah mendengar beberapa kata sambutan, para undangan diajak melihat langsung “isi” BTC. Di antaranya sejumlah tenant besar, seperti A&W Restaurant dan Hypermart sudah buka. Begitu juga dengan ratusan kios yang menempati gedung berlantai 5 itu. Pengunjung cukup ramai. Namun tidak berdesakan. Maklum, jalan lorongnya lebar. Karena baru beroperasi, jelas terlihat bersih dan rapi.

“Alhamdulilah, meski sempat mundur beberapa bulan dari jadwal awal, BTC akhirnya dibuka. Ini sekaligus menjawab keraguan konsumen, apakah BTC bisa cepat selesai atau tidak. Faktanya, meski dibangun belakangan, tapi rampung paling awal. Padahal banyak kendala yang mengiringi, seperti kelangkaan semen. Ini sebagai bukti komitmen kami kepada konsumen,” terang Ongky saat sesi jumpa pers.

Balikpapan Trade Center yang memiliki 5 lantai “dihuni” 900 tenant. 700 di antaranya sudah terjual. Sementara 200 lagi akan disewakan, dengan masa sewa bervariasi. Ada yang jangka panjang selama 15 tahun, ada pula yang hanya beberapa tahun. BTC juga dilengkapi fasilitas area parkir yang mampu menampung 700 mobil. Selain itu, soal listrik dijamin tidak ada masalah, karena pengembang menyiapkan pembangkit berdaya 4,5 MW.

Sebagai pusat perdagangan, BTC menyediakan segala keperluan masyarakat, mulai keperluan primer, hingga kebutuhan lifestyle. Tak hanya eceran, tenant-tenant di BTC juga siap melayani pembelian jumlah besar. Karena konsep BTC senafas dengan pusat perdagangan grosir di Mangga Dua atau Tanah Abang di Jakarta. “Kalau ingin transaksi seperti itu, tak perlu jauh-jauh ke Jakarta, cukup di Balikpapan. Datang saja ke BTC,” promosi Ongky.

Secara umum, keberadaan BTC melengkapi fasilitas dari The Plaza Balikapapan yang sudah berdiri sebelumnya, yakni Plaza Balikpapan (dulu disebut Balikpapan Center). Ke depan, The Plaza Balikpapan akan menjadi kawasan niaga terpadu modern, seiring dengan dibangunnya fasilitas yang lain, seperti office park, hotel dan apartemen, covention center & exhibiton center, serta entertainment.

Total areal yang disiapkan untuk mewujudkan itu seluas 8 hektare, termasuk 4 hektare areal reklamasi yang berada di belakang gedung Plaza Balikpapan. “Jika semua fasilitas tadi terbangun, maka The Plaza Balikpapan akan menjadi pusat bisnis terbesar di Kaltim, bahkan Kalimantan. Itu visi kita,” kata Ongky P Soemarno, direktur PT Pandega Citraniaga, pengembang BTC.

Setelah BTC, jelas Ongky, fasilitas lain yang segera dikerjakan adalah merenovasi wajah Plaza Balikpapan. Agar tak mengganggu operasional tenant-tenant yang ada, maka pekerjaan dibagi dua tahap. Pertama membangun skybridge-skywalk-skydeck, setelah selesai dilanjutkan dengan renovasi gedung mal.

Dijelaskan Ongky, skybridge merupakan bangunan 2 lantai yang melayang di sisi depan Plaza Balikpapan dengan luas 4.076 m2. Di dalamnya terdapat kafétaria, restoran, coffee shop yang buka 24 jam. Kemudian skywalk adalah bangunan pada lantai 1 Plaza Balikpapan yang difungsikan sebagai sirkulasi dari skybridge-Plaza Balikpapan-BTC. Di skywalk akan diisi kios-kios.

Sedangkan skydeck merupakan jembatan penghubung antara BTC dengan Plaza Balikpapan yang di dalamnya nanti akan dilengkapi dengan area pameran. Semua kegiatan tadi akan dikerjakan mulai Desember 2008, dan diharapkan bisa rampung secepatnya. Sedangkan reklamasi bisa dimulai awal Januari 2009 nanti.

“Total keseluruhan investasi untuk mewujudkan The Plaza Balikpapan sebagai kawasan niaga terpadu, paling sedikit Rp 500 miliar, termasuk pembangunan BTC yang menghabiskan Rp 200 miliar,” beber Ongky.

REKOR MURI

Rangkaian kegiatan soft opening BTC juga diisi dengan pemecahan rekor Museum rekor Indonesia (Muri) berupa pita kado terbesar yang membungkus gedung BTC. Pita yang berwarna merah itu berukuran 500 x 6 meter. Bagi Muri, ide itu cukup unik dan orisinal, sehingga layak dicatat sebagai rekor.

“Persiapannya tak lama. Pita kain kita pesan di Surabaya. Perlu waktu 1 minggu untuk membuatnya, dan 2 hari untuk memasang di gedung,” terang Rosi, staf Pandega Citraniaga. (KALTIM POS)

 
© Copyright 2008 by Template feito/Redesigner Kel.Klandasan Ilir,Jl.Gajahmada No.01 Balikpapan Tilp.0542-423210/Email:asfian2@gmail.com Admin.ID